Skip to main content
Si Ipung

follow us

Stay home but let your heart should be in a spirit of prayer.

Algoritma adalah aturan penting bagi programer, yuk belajar algoritma

Algoritma adalah hal penting dalam sebuah pemrograman, namun apa hanya untuk pemrograman saja ?Pada artikel kali ini siipung.com akan kupas tuntas Pengertian, Sejarah, Kriteria, Tujuan hingga Konsep Algoritma

Apa yang terlintas di benak Anda semua ketika mendengar istilah Algoritma? Kebanyakan orang mengartikan istilah tersebut dengan sesuatu yang rumit, penuh angka-angka yang hanya bisa dipahami orang-orang tertentu. Uraian di atas memang tidak ada salahnya. Mengingat untuk memahami hal satu ini memang gampang-gampang susah. 

Terkait dengan rumit dan tidaknya proses untuk memahaminya, ternyata sangat tergantung dengan kemampuan seseorang dalam memahami hal ini. Algoritma memang identic dengan matematika serta pemograman. Lebih dari itu, algoritma juga memiliki keterkaitan yang erat dengan program komputer. Mengenai algorita dan pembahasan terkait di dalamnya, akan kami uraikan dalam ulasan berikut ini.


Pengertian Algoritma


Sebelum membahas lebih lanjut mengenai algoritma, pertama-tama yang harus kita lakukan adalah memahami pengertian algoritma. Algoritma adalah sekumpulan perintah yang dibuat dengan cukup jelas untuk memecahkan permasalahan tertentu sesuai dengan keinginan serta jumlah waktu yang diberikan. Algoritma yang kemudian disusun menggunakan bahasa komputer dikenal dengan istilah program. 

Mengenai program, bahasa komputer yang digunakan untuk menulis program ini dikenal dengan istilah bahasa pemograman. Kemudian orang yang menyusun serangkaian program tersebut dikenal dengan pemrogram, dengan kegiatan yang dikenal dengan pemorgraman dan aktivitas menyenangkannya dikenal dengan coding. 

Pemograman hadir untuk memecahkan sebuah permasalahan tertentu. Terkait dengan susunan pemecahan masalahnya didalamnya berisi seraingkan langkah yang manghasilkan solusi dalam benruk notasi diksripsif.  Dari beberapa uraian singkat di atas, didapatklah kesimpulan sederhana terkait dengan pengertian algoritma. 

Secara sederhana bisa disimpulkan jika algoritma adalah sekumpulan aturan yang harus diikuti dalam sebuah perhitungan ataupun operasi untuk memecahkan masalah tertentu, khususnya permasalahan terkait dengan komputer. Dalam bahasa lain bisa diartikan sebagai keseluruhan susunan yang logis yang sudah dirangkai dengan sistematis.

Kemudian rangkaian yang sudah tersusun secaa otomatis tersebut digunakan untuk melakukan perhitungan, mengolah data serta melakukan penalaran otomatis dengan menggunakan software tertentu. Terkait dengan hal ini terdapat serangkain terbatas yang tersusun dari beberapa perintah guna memberikan perhitungan suatu fungsi yang akhirnya menghasilkan output tertentu sesuai dengan kondisi yang sudah direncanakan.


Pengertian Algoritma Menurut Para Ahli

Selain mengetahui pengertian algoritma secara umum, terkait dengan algoritma terdapat beberapa ahli yang memberikan pendapatnya, diantaranya adalah sebagai berikut.

Pengertian algoritma menurut Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi

Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizni memberikan pendapat, Pengertian algoritma adalah sebuah metode yang secara khusus digunakan untuk memecahkan permasalahan tertentu. 


Pengertian algoritma menurut Donald Ervin Knuth

Kemudian pengertian yang dikemukakan oleh Donald Ervin Knuth berpendapat jika Pengertian  Algoritma adalah serangkaian aturan berhingga yang menghasilkan sekumpulan operasi-operasi tertentu guna menyelesaikan sebuah permasalahan dengan khusus. 


Pengertian algoritma menurut S. E. Goodman dan S.T. Hedetniemi

Pengertian algoritma adalah serangkaian urutan yang disusun secara terbatas dari operasi-operasi sesuai definisi tertentu, dimana setiap masing-masing definisi tersebut memerlukan memori serta waktu dalam batasan tertentu untuk menyelesaikan sebuah masalah. 


Pengertian algoritma menurut  Seymour Lipschutz dan Marc Lipson

Pengertian algoritma adalah seraingkan daftar yang tersusun dari langkah tertentu yang tak terhitung jumlahnya mulai dari instruksi yang didefinisikan dengan jelas untuk menyelesaikan masalah tertentu. 


Pengertian algoritma menurut Marvin Minsky

Menurut Minsky, Pengertian Algoritma adalah sekumpulan aturan yang memberikan informasi kepada kita semua dari waktu ke waktu mengenai bagaimana seharusnya bertindak. 


Pengertian algoritma menurut  Andrey Andreyevich Markov

Secara Umum Pengertian algoritma adalah hal yang harus dipahami supaya bisa memberikan keputusan yang tepat dalam proses komputasi yang akhirnya mengarakan dari data awal sampai pada hasil yang diinginkan. 


Sejarah Algoritma

Setalah membahas mengenai pengertian algoritma, pembahasan selanjutnya kita beralih ke sejarah algoritma. Mengenai asal-usulnya, beberapa sumber menyebutkan algoritma ini memiliki asal-usul yang lumayan rumit. 

Apabila merujuk pada asal usul katanya, algoritma berasal dari kata “algorist” yang artinya serangkaian cara berhitung dengan menggunakan angka arab. Mengenai hal ini, orang dikatakan algorits ketika bisa melakukan perhitungan menggunakan angka arab. Mengenai hal ini juga masih menjadi perdebatan. 

Sejarah membuktikan jika sudah banyak ahli yang berusaha menemukan asal usul katanya dengan tepat. Akan tetapi lagi-lagi hasil yang didapatkan kurang memuaskan. Hingga pada akhirnya seorang ahli sejarah matematika berhasil menemukan asal dari kata algoritma. Menurut pendapat yang disampaikan oleh ahli sejarah tersebut, istilah kata algorima didapatkan dari nama seorang penulis buku Arab.

Penulis dalam buku Arab tersebut adalah Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al Khuwarisi. Hingga akhirnya, Al Khuwarizmi tersebut oleh orang barat dibaca dalam kata Algorism. Adapun buku yang ditulis tersebut yang akhirnya banyak digunakan tersebut diberi judul Al Jabar Wal Muqabala. Konon dari judul buku itulah kemudian muncul istilah aljabar. 

Lalu bagaiman proses perubahan dari kata algorism menjadi algorithm serta kemdian menjadi algoritma ? Adanya perubahan tersebut terjadi karena terjadi kekeliruan dalam perhitungan arithmetic. Dengan pengertian lain, akhiran kata –sm berubah menjadi –thm. Zaman dahulu melakukan perhitungan menggunakan angka arab merupakan aktvitas biasa, hingga secara perlahan-lahan kata “algorithm” tersebut kemudian digunakan dalam melakukan perhitungan komputasi. 

Disisi lain, dalam pengertian bahasa Indonesia kata “algorithm” ini akhirnya mengalami penyerapan kata yang akhirnya berubah menjadi algoritma. Seperti dalam ulasan sebelumnya, dimana algoritma ini disebutkan sebagai serangkaian langkah untuk menyelesaian masalah tertentu. Dalam sebuah algoritms tersimpan berbagai pertimbangan yang akhirnya memberikan pengaruh pada output yang dihasilkan. 


Kriteria Algoritma

1. Input atau Masukan

Nol input atau yang dikenal dengan dimputan dari pengguna merupakan hal wajib yang harus ada dalam sebuah algoritma. Nol input atau inputan ini bisa didefinisikan sebagai program yang tidak memperoleh masukan data dari pengguna. Dalam hal ini bukan berarti algoritma ini tidak memiliki masukan sama sekali. Akan tetapi inputan ini dideklarasikan dalam awalan program. 

Contoh:

Terdapat sebuah program yang akan mencari sebuah rumus tabung dengan rumus phi x jari-jari x jari-jari x tinggi. Terkait dengan hal tersebut, dalam sebuah program tersebut hanya dimasukkan nilai dari jari-jari saja, tidak nilai phi. Hal tersebut dikarenakan nilai phi sendiri sudah digunakan dala sebuah program yaitu 22/7 atau 3.24.  

Disisi lain yang dimaksud dengan inputan dari pengguna jika kita melihat contoh di atas merupakan panjang jari-jari yang harus dimasukkan supaya sebuah program bisa berjalan serta memberikan hasil sesuai keinginan. 


2. Output (Keluaran)

Setelah input, kriteria selanjutnya dari Algoritma adalah output atau keluaran. Sebuah algoritma yang baik dan benar setidaknya memiliki satu output. Hal tersebit dikarenakan keberadaan teori IPO (Input-Proses-Output) dalam sebuah algoritma, sehingga setiap proses masukan tentu ada proses keluaran. 

Mengenai bentuk dari outputnya bisa berupa File, teks, video, audio dan berbagai hal lainnya. Bisa juga berupa sebuah data yang akan disimpan dalam database. 


3. Finiteness atau Terbatas

Yang dimaksud dengan terbatas bukan berarti terdapat keterbatasan dalam mengembangkan algoritma. Akan tetapi batasan dari jalannya sebuah algoritma. Selain itu bisa juga diartikan sebagai sebuah program yang didesaian serta dieksekusi harus ada batasan serta selesai dalam sebuah output tertentu. Mengenai hal ini, terkadang ada sebuah program yang sangat buruk, yaitu sebuah program yang mengalami infinite. 


4. Definiteness (Pasti)

Ketika menyusun sebuah program harus memiliki arah dan tujuan yang pasti. Sebuah program yang baik merupakan program yang didalamnya berisi algoritma lengkap dengan pernyataan yang jelas. Terkait dengan hal ini harus ada titik pastinya kapan program tersebut dimulai serta kapan program tersebut harus selesai. Terkait dengan hal ini, perlu sekali diperlukan tingkat kepekaan dari seorang pembuat program. 


5. Efisien 

Terkait dengan kriteria penyusunan algoritma yang palig akhir yaitu adanya efisiensi. Dalam KBBI, efisien ini memiliki arti tepat waktu atau sesuai ketika mengerjakan sesuatu tidak membuang waktu yang banyak serta biaya yang dibutuhkan juga sedikit. Terkait dengan hal tersebut seorang programmer harus bisa membuat program dengan efisien. 

Yang dimaksud dengan program efisien disini yaitu sebuah program yang dalam penyusunannya tidak membutuhkan memori yang banyak serta tidak membutuhkan proses yang kurang penting. Efisiensi menjadi salah satu kriteria penting dalam penyusunan algoritma. Pasalnya, ketika sebuah program tidak memiliki efisiensi yang bagus maka bisa membuat kinerja menjadi lambat. 


Konsep Algoritma 

Algoritma adalah serangkaian instruksi atau perintah yang disusun dengan jelas dan sistemasti sesuai dengan alur yang logis guna menyelesaikan masalah tertentu. Terkait dengan konsep, French, c.s menyampaikan jika konsep memiliki keterkaitan dengan sebuah rancangan program. Adapun mengenai keterkaitan tersebut mencakup kemampuan komputer, ketetapan hingaga kesulitan. 

Lebih lanjut lagi dalam menyusun sebuah algoritma, Fletcher memberikan beberapa langkah, diantaranya sekumpulan perintah, table instruksi, program komputer, kode semu hingga flowchart. Disisi lain, Knuth berpendapat jika dalam menyusun konsep algoritma ini digunakan beberapa metode seperti :

1. Diagram Alir (Flow Chart)

Flow chart adalah bentuk diagram yang digunakan untuk menggambarkan urutan dari sebuah proses yang dijalankan guna mendapatkan sebuah hasil tertentu. Dengan menggunakan flow chart ini maka kita akan lebih mudah memahami alur algoritma melalui gambar atau simbol yang diberikan.


2. Kode Semu (Pseudo Code)

Adapun yang dimaksud dengan pseudo code yaitu serangkaian urutan dari sebuah algoritma yang menggunakan konveksi struktural dalam bahasa pemrograman, dan juga diperuntukkan supaya dibaca oleh manusia dan bukan untuk mesin pemograman serta tidak memiliki sintak yang baku atau resmi. 


Tujuan dan Fungsi Algoritma

Ketika membahas hal yang berkaitan dengan manfaat algoritma, sedikit banyak Anda juga perlu memahami fungsinya. Secara umum algoritma ini memiliki fungsi untuk membantu orang yang ingin mengintreprestasikan masalahnya ke dalam bentuk pemograman.

Kemudian dari fungsi yang dimilikinya, bisa disimpulkan jika algoritma adalah hasil buah pikiran yang disusun dengan konsep dan perintah tertentu sehingga bisa dibaca oleh komputer. 

Terkait dengan pemanfaatanya, dibuatnya sebuah algoritma ini memiliki fungsi untuk memecahkan sebuah masalah yang cukup rumit. Terkait dengan hal ini, algoritma memberikan solusi untuk permasalahan baik dalam bentuk program yang rumit atau yang sederhana. Keduanya diselesaikan dengan menggunakan algoritma. 

Selain itu, algoritma juga memiliki fungsi untuk memudahkan kinerja programmer. Melalui algoritma, seorang programmer bisa melakukan pendekatan lebih dalam bentuk top down ataupun devide and conquer. 

Selain itu, dengan menggunakan algoritma, seorang programmer lebih memperkecil penulisan program. Dengan menggunakan algoritma ini ternyata juga bermanfaay untuk menyelesaikan masalah yang bisa diselesaikan melalui logika yang runtut dan berulang-ulang. Meskipun sudah ada program yang ada, dengan menggunakan algoritma sebuah program lebih mudah disusun dan dimanfaatkan dengan benar. 

Kemudian jika kita mengalisa sisi kelebihannya, bisa dikatakan algoritma adalah langkah menyelesaikan masalah dengan efektif serta efisien.

Dalam menyelesaikan suatu permasalahan, terdapat beberapa hal yang terlibat seperti proses, poin hingga keputusan utama dalam menyelesaikan masalah. Melalui algoritma, sebuah masalah bisa diselesaikan dengan lebih jelas.

Bukan hanya itu saja, melalui algoritma pengguna juga mudah melakukan evaluasi, analisis hingga melakukan kontrol.

Dari beberapa pemaparan mengenai fungsi algoritma, berikut ini kami berikan beberapa rangkuman singkat terkait dengan fungsi algoritma adalah sebagai berikut :

  1. Dengan menggunakan algoritma sebuah program yang rumit dan besar bisa disederhanakan dengan mudah.
  2. Algoritma memudahkan programmer dalam membuat sebuah program untuk menyelesaikan masalah tertentu. 
  3. Memudahkan pengguna untuk menyelesaikan masalah yang sama secara berulang-ulang.
  4. Melalui algoritma permasalahan lebih mudah diselesaikan karena menggunakan cara yang sistematis dan logis.
  5. Dengan adanya algoritma programmer bisa membuat program dengan rapi serta terstruktur.
  6. Melalui algoritma program akan mudah didokumentasikan


Klasifikasi Algoritma

Untuk bisa melalukan klasifiasi algoritma ini Anda bisa menggunakan implementasi. Terkait dengan pembahasan lebih lengkapnya klasifikasi algoritma adalah sebagai berikut.

1. Rekursi 

Yang dimaksud dengan algoritma rekursi yaitu sebuah algoritma yang akan memanggil dirinya terus menerus hingga dalam batasan tertentu bisa dicapai. Rekursi ini adalah cara yang cukup banyak digunakan dalam menjalankan fungsi pemrograman. Mengenai bentuknya, algoritma rekusri ini menggunakan kontruksi yang dijalankan secara berulang-ulang bahkan terkadang ada tambahan data tertentu. 

Terkait dengan hal ini, aka nada beberapa permasalahan yang memiliki kecocokan dengan 1 implemtasi lain. Misalnya, kita mengenal menara Hanoi melalui implemantasi rekursif. 

Beberapa permasalahan secara alami bisa cocok dengan 1 implementasi atau yang lainnya. Seperti contohnya: menara Hanoi yang dikenal dengan implementasi rekursif. Pada setiap versi rekursif memiliki adanya kesamaan (bisa lebih ataupun bisa kurang kompleks) dengan versi iterative, ataupun versi sebaliknya.


2. Logika 

Algoritma bisa juga dikatakan sebagai model dari logika deduksi yang terkontrol. Adapun bentuk dari pernyataan tersebut bisa “algoritma = control + logika. Hal ini berisi sekumpulan logika yang menggambarkan aksioma yang dapat digunakan dalam komputasi dan juga komponen control untuk menentukan langkah desuksi yang digunakan untuk aksioma. 

Pernyataan di atas adalah bentuk dari paradikma dasar sebuah pemrograman logika. Untuk pemograman, komponen logika murni ialah tetap, kemudian untuk algoritmanya ditentukan dengan memberikan komponen pada bagian logikanya saja. Dengan menggunakan pendekatan logika ini maka menimbulkan daya tarik yang semakin elegan.


3. Serial, Paralel dan Terdistribusi

Dalam uraian umum, sebuah algoritma ini menjalankan instruksinya dalam setiap waktu. Terkait dengan hal ini, sebuah komputer juga dikenal dengan komputer serial. Dalam hal ini ada namanua algoritma serial, yaitu sebuah rancangan dari algoritma yang dibuat secara terdistribusi atau juga dikenal dengan algoritma parallel. 

Terkait dengan algoritma paralel ini memanfaatkan arsitektur dari sebuah komputer yang didalamnya terdapat prosesor untuk menyelesaikan permasalahan dalam waktu yang bersamaan. Disisi lain ada yang namanya algoritma terdistribusi yaitu sistem algoritma yang memanfaatkan banyak mesin yang akhirnya membentuk sebuah jaringan tertentu. 

Mengenai hal ini algoritma yang terdistribusi atau parallel membagikan masalah dalam berbagai submasalah simestris atau asimetris dengan mengumpulkan berbagai hasil yang bisa didapatkan kembali. 

Dalam hal ini algoritma tidak hanya membutuhkan perputaran prosesor saja, lebih dari iru juga ada daya komunikasi antara satu prosesor dengan prosesor lainnya. Jenis algoritma pengurutan juga dapat diparalelkan dengan lebih efisein.

Mengenai hal ini membutuhkan biaya komunikasi yang cukup mahal. Kebanyakan jenis algoritma iteratife bisa diparalelkan. Akan tetapi juga ada permasalahan yang didalamnya tidak ada algoritma paralelnya.


4. Determisnitik dan Non-deterministik

Jenis algoritma selanjutnya ada bentuk deterministik ata non-deterministik. Adapun yang dimaksud dengan deterministic yaitu jenis algoritma yang mampu menyelesaikan masalah-masalah menggunakan keputusan yang tepat dalam setiap langkahnya. 

Disisi lain yang dimaksud dengan non-deterministik yaitu hanya bisa menyelesaikan permasalahan melalui peneekaan. Meskipun penerkaan tersebut lebih akurat apabila menggunakan heuristik.


5. Tepat dan Perkiraan 

Jika dalam sebuah program memiliki banyak algoritma maka bisa mengarah pada solusi yang tepat. Akan tetapi juga ada jenis algoritma yang hanya mencari perkiraan yang mendekati solusi sebenarnya. Mengenai perkiraan tersebut bisa menggunakan jenis strategi deterministik. Selain itu bisa juga dengan acak. Jenis algoritma satu ini bisa memiliki lebih dari satu permaslahan yang sangat rumit.


6. Algoritma Quantum 

Jenis algoritma selanjutnya ini dalam proses kerjanya menggunakan bentuk dari komputasi quantum. Istilah satu ini biasanya digunakan untuk algoritma yang menggunakan dasar quantum, atau menggunakan fitur-fitur penting dari sebuah komputasi quantum. Misalnya belitan quantum ataupun superposisi quantum. 


Struktur Algoritma

Yang dimaksud dengan struktur algoritma adalah serangkaian urutan mengenai cara memproses sebuah perintah dalam algoritma yang digunakan dan juga mengenai struktur bagaimana sebuah algoritma akan dibentuk. Mengenai strukturnya, sebuah algoritma dasar memiliki 3 bagian struktur diantarnya adalah sebagai berikut:

1. Runtutan atau Sequence 

Yang dimaksud dengan runtutan dalam sebuah algoritma adalah perintah yang diproses dalam bentuk yang urut antar satu langkah dengan langkah lainnya mulai dari langkah pertama hingga langkah terakhir. 

Perlu diingat, jika sequence atau runtutan ini juga berlaku untuk bahasa pemrograman. Saat sebuah instruksi bahasa pemograman ditulis atau diproses oleh komputer, maka komputer melakukan proses dan mengartikan bahasa pemograman tersebut dengan urut dari awal hingga akhir. Melalui struktur yang runtut ini bisa menentukan bagaimana sebuah instruksi perlu ditulis, serta jenis instruksi mana yang perlu diutamakan. 


2. Pemilihan atau Selection

Kebanyakan instruksi dalam sebuah algoritma memiliki beberapa hal seperti pemilihan atau yang kerap dikenal dengan selection. Perintah jenis ini biasanya muncul ketika ada kasus yang memiliki bentuk penyelesaian lebih dari 2 penyelesaian. 

Terkait dalam hal ini, kita bisa melihat dari beberapa kasus yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam proses menghidupkan komputer. Sebenarnya untuk menghidupkan komputer cukup mudah. Akan tetapi dalam prosesnya bisa saja lebih dari 2 atau lebih dari alternatif penyelesaian. 

Dalam sebuah struktur algoritma, section ini menjadi sesuatu yang sering sekali ditemukan. Untuk itu struktur tidak terlepas dari proses pemilihan atau section. 


3. Pengulangan atau Repitition

Adapun struktur algoritma selanjutnya ini berupa pengulangan atau repipition. Dalam hal ini berarti adanya kasusu pemecahan masalah dalam sebuah algoritma atau bahasa pemograman yang dalam kenyetaannya tidak bisa dilepaskan dari berbagai kasus yang membutuhkan pengulangan. 

Terkait dengan ini untuk bisa mengatasi permasalahan pengulangan data, maka ada perintah tersendiri. Melalui perintah pengulangan tersebut maka sebuah data semakin mudah ditulis dengan lebih singkat serta praktis dibandingkan harus menuliskannya satu persatu. 

Contoh:

Dalam sebuah kasus dimana sebuah algoritma harus menyajikan data dengan diulang beberapa kali. Misalnya dalam kasus mencetak angka 1 sampai 5. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut ternyata cukup mudah, bisa dengan ditulis satu persatu, seperti:

Langkah 1 ditulis dengan menggunakan angka 1 

Langkah 2 ditulis dengan menggunakan angka 2

Langkah 3 ditulis dengan menggunakan angka 3


Tulis semua langkah sesuai dengan banyaknya langkah yang diperlukan

Akan tetapi membuat instruksi pengulangan melalui cara di atas bukanlah langkah yang efisien. Memang jika 5 langkah saja mungkin bisa dibuat dengan manual, satu per satu. Tapi bagaimana jika dibutuhkan 500 (Lima ratus baris misalnya), tentu membutuhkan waktu lama ketika menulisnya. 

Terkait dengan hal tersebut mengingat cukup banyak pengulangan dalam kasus pemecahan masalah terkomputerisasi, maka dalam sebuah algoritma ada yang namanya pengulangan sehingga memudahkan serta mempercepat proses pengulangan tersebut, supaya lebih cepat dan praktis. 


Merancang Algoritma yang Baik

Terkait dengan membuat algoritma yang baik, kita bisa merujuk pendapat dari seorang ilmuan bernama Donald E. Knuth. Menurut Knuth, sebuah algoritma yang baik hadir dengan beberapa kriteria, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Input atau masukan, mengenai hal ini sebuah algoritma harus memiliki input 0 (nol) atau lebih
  2. Output atau keluaran, sebuah algoritma setidaknya menghasilkan paling sedikit 1 output
  3. Terbatas atau finite, dalam kerjanya, sebuah algoritma harus berhenti apabila sudah menyelesaikan langkah yang dibutuhkan
  4. Pasti, dalam sebuah algoritma perlu sekali memiliki kejelasan kapan dimulai dan kapan diakhiri. Selain itu juga harus memiliki tujuan yang jelas dan langkah yang jelas juga. 
  5. Efisien, ketika membuat algoritma harus ada proses yang efisien, yaitu sebuah langkah untuk mencari hasil 1 + 0 berarti tidak efisien. Hal tersebut disebabkan karena jenis bilangan apapun ketika ditambah dengan 0 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Maka dari itu dibutuhkan yang namanya langkah supaya tidak perlu memasukkan dalam algoritma. 

Lihat juga : Merancang database dengan ERD

Contoh Algoritma

Mengenai contohnya, berikut ini beberapa contoh algoritma adalah sebagai berikut:

1. Contoh algoritma Menghitung Luas serta Keliling Lingkaran

Pada dasarnya lingkaran adalah kumpulan dari semua titik dalam jarak tertentu dan ada juga jari-jari yang menghubungkan antara titik tertentu, hal tersebut dikenal juga dengan titik pusat. Lebih lanjut lagi lingkaran adalah contoh dari sebuah kurva tertutup sederhana.

Lingkaran ini membagi sebuah bidang dalam dua bagian, yaitu bagian luar serta bagian dalam. Dalam hal ini, algoritma berperan untuk menghitung keliling dan juga luas lingkaran dalam bentuk flowchart.


2. Contoh algoritma Mencari Bilangan Ganjil dari 10 sampai 30

Bilangan ganjil yang berada antara bilangan 10 serta 30 diantaranya 11, 13, 15, 17, 19, hingga seterusnya. Akan tetapi, bilangan 21 serta 27 dikecualikan. Untuk itu, output yang diharapkan dari algoritna tersebut yaitu bilangan ganjil dari 10 sampai 30 kecuali untuk bilangan 21 dan 27.


3. Contoh algoritma untuk Tahun Kabisat

Yang dimaksud dengan tahun kabisat yaitu sebuah tahun dengan tambahan 1 haru dan memiliki tujuan supaya kalender bisa sinkron dengan musim tahun dan juga keadaan astronomi. Dalam tahun kabisat ini bulan Februari hanya memiliki 29 hari. Tahun kabisat adalah tahun yang hanya bisa dibagi 4. 


4. Contoh algoritma Menyajikan Bilangan Genap Antara 2 hingga N, Kecuali untuk Bilangan Genap yang Memiliki Nilai kelipatan 4

Dalam hal ini yang dimaksud dengan bilangan genap yaitu sebuah bilangan bulat yang akan habis apabila dibagi 2 smapai ke N. Kecuali jenis bilangan tersebut merupakan bilangan dengan kelipatan 4. 


5. Contoh algoritma Melakukan Perhitungan untuk Harga yang Dibayar Setelah Diskon

Selain itu, juga ada jenis algoritma yang bisa melakukan perhitungan mengenai jumlah dari keseluruhan biaya yang wajib dibayarkan oleh seseorang setalah dirinya mendapatkan diskon sebesar 20% dengan syarat minimal pembeliannya adalah Rp. 1.500.000. Jenis algoritma ini juga dibuat dalam bentuk flowchart.

Flowchart tersebut menentukan jumlah barang yang memiliki siat dinamik sesuai dengan nilai input atau masukan untuk user. Kemudian jika keseluruhan jumlah pembelanjaan kurang dari 1.500.000 maka tidak mendapatkan diskon. 


6. Contoh algoritma Menentukan Sebuah Bilangan Ganjil atau Genap

Misalnya ada bilangan bulat yaitu 0,1, -1,2 serta seterusnya, dan ada juga bilangan asli 1,2,3,4,4 hingga seterusnya. Bilangan tersebut merupakan jenis bilangan yang kerap digunakan dalam perhitungan. Kemudian himpunan bilangan-bilangan bulat dalam rangkaian buku teks aljabar dinyatakan menggunakan lambang “Z” serta untuk bilangan asli menggunakan lambang “N”. 

Terkait dengan hal tersebut fungsi algoritma adalah menentukan apakah bilangan tersebut merupakan bilangan ganjil atau bilangan genap dalam bentuk diagram flowchart. 


7. Contoh algoritma Mencari Nilai Maksimal dan Minimal dari Sebuah Deret Bilangan 

Selain itu ada juga algoritma yang berfungsi untuk mencari nilai maksimal dan minimal dari sebuah deret bilangan yang dimasukkan atau diinput oleh pengguna. 


8. Contoh algoritma Kalkulator Sederhana yang Terdiri dari 2 Bilangan

Selain itu ada jenis algoritma yang memiliki fungsi sebagai kalkulator sederhana untuk proses penjumlahan, pembagian, perkelian hingga pengurangan. Akan tetapi kalkulator sederhana ini hanya bisa melakukan perhitungan 2 jenis bilangan yang diinput oleh pengguna. 


9. Contoh algoritma Membalikkan Sebuah Kalimat

Seperti yang sebelumnya sudah diketahui terkait dengan pengertian algoritma, dimana algoritma ini bisa juga menampilkan sebuah kalimat dengan susunan terbalik. Contohnya “woocara” kemudian dibalik dalam kata “aracoow”. Dalam hal ini menggunakan struktur data Stack. 

Supaya kata tersebut bisa dibalik, antara huruf dari kalimat diinput dengan stack dengan memanfaatkan metode Push.

Apabila stack tersebut sudah terisi, kemudian output lagi dengan menggunakan pop. Ketika menggunakan algoritma untuk membalikkan sebuah kalimat, maka aka nada struktur data yang diimplementasikan dalam array. 

Saat melakukan implementasi Array tersebut, sebelumya lakukan persiapan sebuah array menggunakan panjang yang sama dengan jumlah huruf yang terdapat dalam sebuah kalimat yang nantinya akan dibalik.


Nah itulah contoh algoritma yang dapat digunakan dan dipelajari guna mengasah logika kita dalam membuat sebuah program nantinya.


Perbedaan Algoritma dan Program

Ketika seseorang ditanya mengenai algoritma, banyak yang terjebak dalam pengertiannya. Banyak yang menginterprestasikan algoritma sama dengan program.

Meskipun antara algoritma dan program memiliki hubungan yang sangat erat, ternyata tetap ada perbedaan. Program bisa diartikan sebagai deretan dari komputer. Disisi lain algoritma adalah tahapan serta cara yang disusun secara sistematis dalam sebuah program. Terkait dengan hal ini juga perlu sekali melihat formulanya. 

Terkait dengan formula yang kerap digunakan untuk membedakan antar keduanya yaitu program = algoritma + bahasa yang didalamnya terdiri dari data yang terstruktur. Berkaitan dengan hal tersebut, program merupakan bentuk implementasi dari bahasa pemograman.

Melalui formula tersebut bisa diambil kesimpulan jika algoritma dan struktur data keduanya memiliki keterkaitan yang sangat lekat dengan sebuah program. Mengingat keduanya sangat terkait maka tepatnya struktur data bisa mempengaruhi kualitas dari sebuah program. 

Ketika struktur datanya tepat maka program yang dimiliki tentu lebih baik. Begitu juga sebaliknya. Bukan hanya itu saja, algoritma ini dibuat dengan independen dari bahas pemograman yang ada, kemudaian untuk komputer memiliki tugas melaksanakannya.

Dalam prosesnya, bahasa algoritma dapat diartikan dalam bahasa pemograman. Maka dari itu, tidak mengherankan jika ada istilah apapun bahasa pemogramannya, maka hasil algoritmanya tetap.

Selain itu, algoritma ini juga bisa dipelajari melalui teks yang disajikan. Dalam sebuah algoritma teks berfungsi untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Bentuk dari penyelesaian ini terkadang ditulis dalam berbagai bentuk notasi asalkan mudah dimengerti serta dipahami.

Mengenai sifatnya, konotasi ini memiliki sifat yang tidak baku, seperti halnya bahasa pemograman. Dalam algoritma, konotasi kerap digunakan sebagai bahasa konotasi yang kerap dikenal dengan notasi algoritmik. 


Selengkapnya : Apa itu program ?

Itulah serangkaian ulasan terkait dengan algoritma, mulai dari pengertian algoritma, fungsi algoritma, kriteria algoritma, contoh algoritma hingga perbedaan antara algoritma dengan program. Kami berharap ulasan ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar